Selasa pagi, (17/05/2022) harga minyak mentah menguat, lantaran dipicu oleh optimisme Cina dengan adanya pemulihan permintaan signifikan. Industri Cina telah menunjukkan tren yang positif setelah ada tanda-tanda bahwa pandemi Covid-19 ini sudah mulai surut di beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus.
Untuk harga minyak dunia berjangka Brent untuk pengiriman Juli ini tercatat naik sekitar US$ 2,90 atau sekitar 2,4 persen menjadi US$ 114,24 per barel. namun hal tersebut tak jauh beda dengan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman bulan Juni ini terkerek US$ 3,71 atau sekitar 3,4 persen menjadi US$ 114,20 per barel.
“Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi,” kata Mizuho Bob Yawger selaku Direktur Energi Berjangka .
Sebelumnya, pemerintah kota sanghai juga berencana untuk membuka kembali pembatasan aktivitas masyarakat pada 1 Juni. Namun, seorang pejabat kota telah mengatakan jika 15 dari 16 distriknya telah menangani kasus Covid-29 di luar area karantina.
Diperkirakan 46 kota Cina masih melakukan lockdown yang imbasnya masiha akan memukul untuk perbelanjaan dan kegiatan produksi pabrik serta penggunaan energi. Sejalan dengan penuruanan Industri yang tak terduga, lockdown di Cina ini berimbas pada pelemahan produksi minyak mentah hingga 11 persen pada April 2020.
Sumber: REUTERS
Jurnalis: Asep