TVSidoarjo – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan siap mengembangkan mesin dan komersialisasi mobil berbahan bakar nabati (B40). Peningkatan campuran minyak sawit menjadi B40 diharapkan dapat kompatibel dengan standar Euro 4 atau yang lebih tinggi.
Dari data GAIKINDO, produsen mobil akan mengeluarkan dua prototipe tiap tahun, Sementara mobil final akan diterbitkan enam bulan sebelum implementasi B40 dilapangan. Sedangkan prototipe akan dikeluarkan dalam jangka waktu dua tahun setelah penetapan aturan B40.
Sekertaris Jenderal GAIKINDO, Kukuh Kumara berharap regulasi B40 sejalan dengan aturan pemerintah terkait produksi otomotif sebelumnya, yaitu pelaksanaan standar Emisi Euro 4 untuk mobil bermesin diesel pada 7 April 2022. Kukuh mengusulkan agar peningkatan campuran minyak sawit menjadi B40 kompatibel dengan standar Euro 4 atau bahkan dengan standar yang lebih tinggi. Ia berharap setidaknya hasil campuran B40 dapat dipakai mesin mobil existing di jalan.
Kukuh Kumara menyebutkan, progress B40 sedang dalam tahap pengembangan spesifikasi bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, spesifikasi BBM akan menentukan apakah pabrikan otomotif dapat menyesuaikan dengan B40 atau tidak. Dan hasil dari spesifikasi bahan bakar dinilai akan berpengaruh pada road rest. Spesifikasi yang harus diperhatikan B40 adalah cloud point, water content, acid number, dan monoglycerides.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memastikan campuran biodiesel nasional akan bertambah dari posisi saat ini sebanyak 30 persen (B30). Airlangga menargetkan bahan bakar nabati (BBN) besutan dalam negeri dapat menggantikan bahan bakar fosil.
Sumber : GAIKINDO