SHARE NOW

Harga Daging Sapi Melejit Disejumlah Pasar Tradisional, Mendag: Solusi Alternatif Pakai Daging Kerbau

Sejumlah pasar tradisional harga daging sapi melejit hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram. Muhammad Lutfi selaku Mentri Perdagangan mengatakan bahwa pemerintah menyarankan masyarakat untuk mrncari prduk lain, seperti daging kerbau.
“Kerbau itu disukai. Orang Padang kalau makan rendang pakai daging kerbau. Ini sudah terjadi pergeseran,” ujar Mendag Lutfi saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, (14 /04).
Lutfi mengaku masyarakat dulu enggan mengkonsumsi daging kerbau karena cara penjualannya berbeda dengan daging sapi. Pada umumnya daging kerbau dipasarkan dalam bentuk kemasan beku atau dicampur dengan daging sapi.
Namun, Lutfi mengatakan tren tersebut telah berubah lantaran harga jual produknya lebih murah. Saat ini harga daging kerbau yang berada dipasar dikisaran harga Rp 80 ribu per kilogram.
Kata Lutfi, adapun tingginya harga daging sapi terjadi karena pengaruh kebakaran hutan di Australia. Kelangkaan pasokan daging impor dari negara tersebut membuat harga meningkat dari US$ 2 per kilogram menjdai US$ 4,2 per kilogram.
Lutfi mengakui pemerintah tengah mengkaji untuk mendatangkan sapi impor dari negara lain. “Ya kita sedang kerjakan mudah-mudahan tahun depan harganya normal,” kata Lutfi.
Menyitir data Info Pangan Jakarta, harga daging sapi di pasar tradisional untuk jenis murni atau semur per 13 April dipatok rata-rata Rp 137.66 per kilogram. Harga ini turun Rp 159 dari posisi sehari sebelumnya.
Sedangkan harga daging sapi has atau paha belakang lebih mahal. Jenis daging itu dijual seharga Rp 141.66 per kilogram. Kendati begitu, harga ini sudah turun Rp 1.333 per kilogram dari posisi sebelumnya.
Sumber: MENDAG
Jurnalis: Asep

NEWSTICKER
No post ...