TVSidoarjo – Direktur industri produk halal komite nasional ekonomi dan keuangan syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar menyampaikan bahwa indonesia dari posisi ke empat pada tahun 2021 naik ke peringkat dua di tahun 2022 ini.
Direktur industri produk halal itu menyampaikan, Sandiaga Uno juga memperoleh penghargaan sebagai Halal Travel Personality Of The Year 2022. GMTI 2022 memperingati destinasi dalam upaya mengakselerasi pemulihan pariwisata halal secara global.
Indonesia mengalahkan posisi Arab Saudi di peringkat ketiga dan Turki di peringkat keempat, dan uni emirates Arab diposisi kelima. Namun posisi pertama masih ditempati oleh negara tetangga Malaysia.
Sandiaga Uno mengatakan “Kami berharap penghargaan ini akan membawa kepulihan, membuka lapangan kerja dan insyaallah memulihkan ekonomi lewat halal tourism”. Optimis tersebut disampaikan oleh Sandiaga, berdasarkan rujukan bahwa besarnya potensi pasar wisata halal di indonesia. Laporan Tahunan ini menjadi optimis baru untuk sektor pariwisata setelah Pancemi Covid-19 melanda dunia sejak dua tahun terakhir yang menyebabkan penurunan tajam pada sektor pariwisata.
Peluang Indonesia untuk semakin bersinar industri halal tourism ini dapat dilihat dari destinasi wisata yang di unggulkan seperti di Daerah Aceh, Sumatra barat, Jawa Barat, Lombok, dan Kalimantan Selatan.
Simak juga : https://tvsidoarjo.com/jurnalisme-warga/muslim-fashion-runway-2022-sebagai-awal-bangkitnya-bisnis-fashion-muslim-di-era-pandemi/
Founder dan CEO CrescentRating HalalTrip, Fazal Bahardeen mengatakan laporan tahun ini menggarisbawahi kunci pendorong utama fase pertumbuhan dan pemulihan dari pasar pariwisata halal dunia. Menurutnya, Generasi Z, milenial dan perempuan akan menjadi kontributor utama yang paling berpengaruh.
“Sebanyak 70 persen populasi dunia adalah milenial dan generasi Z, pelancong perempuan juga kini menjadi salah satu yang berkembang paling pesat untuk wisata halal, jumlahnya mencapai 45 persen,” katanya.
Pelancong Muslim secara global telah mencapai 160 juta orang pada 2019. Setelah mengalami penurunan pada 2020 dan 2021, ia memperkirakan jumlah wisatawan Muslim akan mencapai 140 juta orang pada 2023 dan kembali pada level 2019 yakni 160 juta orang pada 2024 mendatang.
Jurnalis : Laks
Sumber : Menparekraf