Segerombolan geng motor berulah lagi di daerah Lebo, Sidoarjo pada Rabu dini hari. Sudarno warga Balas Klumprik terkejut melihat WH (15 tahun) anak laki-lakinya dan RS (15 tahun) teman WH, pulang kerumah pada hari rabu (01/06/2022) sekitar pukul 04.00 WIB tanpa membawa sepeda motor yang sebelumnya dikendarai keduanya menuju ke sebuah acara di Sidoarjo.
WH menjelaskan kepada Sudarno bahwa ia habis dikejar-kejar oleh segerombolan geng motor yang berjumlah lebih dari 20 orang pada Rabu dini hari.
“Kejadiannya sekitar jam 2 dini hari, mereka berpapasan di lampu merah di daerah Wonoayu dari arah pusat Kota Sidoarjo. Kata anak saya, mereka (geng motor) teriak-teriak kemudian menunjuk ke arah anak saya,” ujar Sudarno, Kamis (2/6/2022).
Setelah keduanya ini terperosok di sebuah tanaman, keduanya melompat dari atas motor dan berpencar untuk menyelamatkan dirinya dari kejaran geng motor.
Geng motor tersebut juga mengejar kedua anak tersebut dengan cara berpencar, jelas Sudarno.
Anak Sudarno masuk menuju ke kampung-kampungm, sedangkan RS sembunyi disebuah toilet sekolah.
“Geng motor ini membawa sajam (senjata tajam), sehingga membuat anak saya semakin takut,” kata Sudarno.
Bahkan RS yang bersembunyi di toilet sekolah ini pun sempat dikepung oleh segerombolan geng motor dari luar, dan menyuruh anak tersebut untuk keluar dari persembunyian.
Karena segerombolan geng motor tersebut tidak berhasil menangkap kedua anak tersebut, ia diduga membawa motor milik korban Yamaha Mio berwarna putih tahun 2010 dengan nopol L 5303 EK. Motor korban mudah diambil karena kunci motor tersebut masih tersangkut.
“Diduga dibawa gerombolan geng motor ini, karena anak teman saya mendengar mereka ada yang ngomong ayo wis motore digowo ae (ayo motornya dibawa saja). Sesuai keterangan anak saya, usia mereka sekitar siswa SMA. Tidak terlalu dewasa dan tidak terlalu kecil,” jelas Sudarno.
Sudarno, menjelaskan, bahwa setelah keadaan dirasa aman keduanya keluar dari tempat persembunyian masing-masing dan bertemu di tempat mereka menerobos tanaman di Jalan Raya Lebo.
Setelah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan tersebut, WH dan RS berjalan kaki hingga SPBU terdekat dan keduanya dapat Kembali pulang kerumah usai mereka ditolong oleh petugas SPBU Lebok untuk mengantarkan mereka.
Saat dikonfirmasi tentang lambing identitas geng, Sudarno mengatakan jika anaknya tidak melihat adanya identitas dari kelompok yang mengejarnya itu.
Sudarno akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Sidoarjo, dan sudah ada tiga anggota yang mengecek lokasi kejadian anak Sudarno lompat dari motaot dan terperosok ke tanaman.
“Saya sudah melapor ke Polresta, tapi belum membuat laporan secara resmi,” pungkas Sudarno.
Sumber: Polresta Sidoarjo
Jurnalis: Asep