Setiap detail hidupnya adalah keramat. Ini ceceran kisah aulia sang pecinta Rasulullah SAW tersebut.
Suatu ketika ada seorang dermawan menawarkan untuk merenovasi rumah Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (dikenal dengan nama Habib Sholeh Tanggul).
Habib Sholeh menolak secara sopan tawaran tersebut: “Jangan dibetulkan, jangan diapa-apakan, biar saja seperti ini, karena saya khawatir Rasulullah SAW tidak mau datang lagi ke rumah ini, saya ucapkan terimakasih atas niat baik kalian.”
Menurut Habib Hasan, cucu Habib Sholeh, rumah bercat putih tersebut semasa Habib Sholeh hidup sering didatangi oleh Rasululkah SAW. Sedangkan sumur di sebelah rumah didatangi oleh Nabi Khidir AS.
Kini rumah yang berlokasi di Tempeh Lumajang itu ditempati oleh Habib Hasan bin Muhammad bin Sholeh Tanggul untuk menggelar pengajian malam ahad rutin.
Maka dari umur 26 sejak Habib Sholeh pindah dari Hadramaut Yaman ke Lumajang dan mukim di sana tahun 1921– hingga sekarang rumah ini tetap menjadi obor penerang bagi masyarakat sekitarnya. Sedangkan sumur di sebelahnya terus didatangi masyarakat untuk mencari berkah keramat Habib Sholeh.
“Sumur itu didoakan tiga ulama: Habib Jakfar bin Syaikhan Assegaf (Pasuruan), Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf (Gresik) dan Habib Sholeh Tanggul sendiri” tutur Habib Hasan.
Untuk semua dzurriyah Nabi, alfatihah…
