TVSidoarjo – Tim Putri Indonesia telah menarik perhatian, karena Sebagian besar dari mereka hampir tidak dikenal di luar negara. Pemain tunggal teratas mereka, Komang Ayu Cahya Dewi, di No.203 adalah orang Indonesia kesembilan di peringkat tunggal putri, Sementara Aisyah Sativa Fatetani (tunggal kedua) di No.329 dan Bilqis Prasista (tunggal ketiga) di No.333.
Namun penampilan mereka minggu ini, terutama kemenangan Prasista atas Akane Yamaguchi telah membuat semua orang duduk dan memperhatikan. Dengan nama-nama akrab seperti Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Apriyani Rahayu dalam SEA Games, skuad Piala Uber muda mereka menavigasi pertandingan pembukaan mereka melawan Prancis 5-0 sebelum mengulangi skor itu melawan Jerman. Meskipun masih harus dilihat seberapa jauh mereka dapat maju, tempat perempat final mereka sendiri merupakan pencapaian yang patut dipuji.
Salah satu alasan melempar tim ini ke ujung kompetisi elit yang dalam adalah untuk mempersiapkan mereka menghadapi kerasnya masa depan, kata manajemen tim Indonesia. “Kami mencoba tim muda ini agar mereka bisa merasakan tekanan dari Piala Uber, jadi lain kali mereka akan lebih siap,” kata manajer tim Hendro Santoso.
“Putri dan senior lainnya sedang mempersiapkan diri untuk SEA Games. Piala Uber juga penting, tapi negara kita punya tujuan, mereka ingin medali emas di SEA Games. Tetapi tim Piala Uber juga memiliki kualitas yang sama. Banyak dari mereka masih sangat muda, jadi kami melihat masa depan,” imbuhnya.
Yang paling mengesankan bagi tim Indonesia adalah Komang Ayu Cahya Dewi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda terpesona saat dia mengambil tanggung jawab tunggal pertama, mengalahkan Qi Xuefei dalam tiga game jarak dekat sebelum mengalahkan Yvonne Li, peringkat 175 di atasnya.
Pelatih tunggal putri Marico Harda menyebut Cahya Dewi sebagai salah satu panutan untuk masa depan. “Sebagai pelatih tunggal putri saya yakin mereka semua akan mendapatkan pengalaman yang baik di turnamen ini. Banyak dari mereka adalah debutan di Piala Uber, dan mereka harus membangun kepercayaan diri mereka. Ini sebagai persiapan Komang sebagai pemain generasi penerus. Kami percaya bahwa dia adalah pemain bagus berikutnya dari Indonesia. Saya pikir dia akan melakukannya dengan cukup baik di masa depan,” kata Marico.
Sumber : bwf