SHARE NOW

Bosscha Sulit Mendapatkan Gambar Saat Pengamatan Hilal

Tahun ini menjelang Ramadhan 1433 Hijiriah, tim peneliti dari Observatorium Bosscha menggelar pengamatan hilal menjelang Ramadhan. Pengamatan ini dilakukan mulai sejak tanggal (29/03) hingga (02/04) di Lembang. Waktu pengamatannya dimulai pada pagi hari hingga matahari terbenam.

Hasil dari tim peneliti dari Observatorium Bosscha, hilal terletak diketinggian 1.310 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut biasanya ikut menjadi rujukan untuk penetapakn awal Ramadhan dan juga Syawal, bagi Kementrian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.

Lebih dari itu, pengamatan hilal dalam bentuk sabit tersebut merupakan aktivitas rutin bulanan di Observatorium Bosscha. Menurut Yatny Yulianti selaku juru bicara Bosscha mengatakan bahwa ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas atau kenampakan bulan, sekaligus rukyatul hilal Ramadhan.

Rukyatul hilal dilakukan pada sore. Adapun deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam itu yang disebut sebagai hilal.

Tim peneliti Bosscha memiliki alat yang digunakan untuk melihat Rukyatul hilal yakni menggunakan sebuah teleskop yang berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detector kamera berbasis CCD (charge-coupled device) atau sensor untuk merekam gambar. Citra yang ditangkap oleh kameran yang kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Kegiatan pengamatan itu dilakukan secara internal oleh staf Observatorium Bosscha. Tujuannya untuk mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat.

Untuk pengamatan Jumat petang ini, (01/04), Observatorium Bosscha tidak menyiarkan kegiatannya secara langsung. “Karena pengamatan hari ini hampir dipastikan sulit mendapatkan gambar sabitnya,” kata Yatny, Jumat, (01/04).

Sebagai gantinya, mereka mengajak publik mengikuti diskusi dan tanya jawab langsung tentang pengamatan hilal di akun Instagram Observatorium Bosscha mulai pukul 16.00 WIB. Selanjutnya pada Sabtu (02/04), Bosscha membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan pengamatan hilal secara daring melalui live streaming pada kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha mulai pukul 17.00 WIB.

Adapun untuk kepentingan sidang isbat oleh Kementerian Agama yang direncanakan pada Jumat, (01/04), Yatny mengatakan, “Kami akan menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal jika diperlukan.”

Pengunjung

Online : 0

Pengunjung hari ini : 82

Kunjungan hari ini : 144

Pengunjung kemarin : 108

Kunjungan kemarin : 192

Total Pengunjung : 38323

Total Kunjungan : 94437

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...