SHARE NOW

BUMN: 3 Alasan Inilah BUMN Tidak Sponsori Formula E

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak menunjukkan adanya dukungan terhadap perhelatan balap mobil listrik Formula E di Ancol, Jakarta Utara ini menjadi sorotan. Kondisi tersebut dianggap berbeda dengan pergelaran balap motor MotoGP di Mandalika pada kuartal akhir 2021 lalu.

Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menampik kabar yang menyebutkan jika kementeriannya telah menghambat kerja sama dukungan sponsor antara perusahaan pelat merah dan penyelenggara Formula E. Staf Erick Thohir menyesal karena pertanyaan dari beberapa pihak yang menilai BUMN tidak mendukung kegiatan balap mobil listrik internasional tersebut.

“Pernyataan itu tidak benar karena tak ada kebijakan menghambat sponsorship bagi event yang dimaksud. Bahkan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), yang sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut,” kata Arya, kemarin, (03/06/2022).

Namun, ada beberapa lasan yang membuat perusahaan pelat merah tersebut tidak terlibat dalam penyelenggaraan Formula E.

1. Proposal baru diterima sebulan sebelumnya

Arya mengatakan jika perusahaan pelat merah ini rata-rata baru menerima proposal penyelenggara Formula E H-1 bulan. Waktu pendek tersebut menjadi salah satu penyebab BUMN tidak menerima sponsor dalam perhelatan balap mobil listrik tersebut.

Menurut Arya, BUMN biasanya akan menerima proposal dan memproses proposal perhelatan besar atau berskala internasional tersebut, minimal tiga bulan sebelum penyelenggaraan event itu dimulai. “Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling  cepat (minimal) tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya,” ujar Arya.

 

2. Butuh waktu mengkaji proposal sponsor

Arya menjelaskan untuk mendukung agenda internasional, BUMN memerlukan waktu untuk memeroses pengkajian sponsorship.  “Termasuk juga melakukan pengkajian secara kelayakan bisnis dan model kerjasama agar memenuhi prinsip good corporate governance (GCG),” kata dia.

Arya menuturkan jika waktu pengkajian proposal antar-BUMN ini dibutuhkan waktu yang sangat lama dan berbeda-beda. Proses tersebut disesuaikan dengan peraturan masing-masing perseroan.

 

3. BUMN sedang fokus ke G20

Arya mengujar bahwa Kementerian BUMN sedang mendukung semua inisiatif untuk memajukan program industry pariwisata nasional, seperti MotoGP 2022 di Sirkuit mandalika, Lombok. Namun, ia mneyebutkan jika BUMN sekarang sedang berkonsentrasi untuk terlibatan dalam perhelatan besar negara yakni pertemuan G20 di Bali, Oktober nanti.

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir pun menyatakan hal senada. Ia menyebut BUMN kini sudah terlibat di berbagai agenda.

“Kita partisipasi di banyak tempat, ada G20, ada juga beberapa event yang ditugaskan,” kata Erick.

Sumber: BUMN
Jurnalis: Asep

Pengunjung

Online : 0

Pengunjung hari ini : 17

Kunjungan hari ini : 19

Pengunjung kemarin : 126

Kunjungan kemarin : 231

Total Pengunjung : 39132

Total Kunjungan : 95912

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...