SHARE NOW

Dinkes Jatim Klarifikasi 114 Kasus Suspect Hepatitis Akut

TVSidoarjo – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono SpPD mengklarifikasi pernyataannya 114 kasus suspek hepatitis akut di Jatim. Bahkan pihaknya mengaku kesulitan menyatukan pemahaman kepada masyarakat yang sudah terlanjur panik.
“Banyak informasi yang beredar membuat kita kesulitan untuk menyatukan satu pemahaman yang tujuannya sama. Makanya kita minta bantuan, untuk membantu kami mengklarifikasi 114 itu kasus suspek hepatitis akut yang sudah terlanjur menyebar,” katanya pada zoom meeting bersama awak media, Jumat (06/05/2022).

Menurut dr Erwin, pernyataannya diambil dua statemen bahwa 114 itu adalah sindrom jaundice (penyakit kuning) akut yang ternyata setelah diverifikasi tidak terkait dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. “Kami harapkan masyarakat menindaklanjuti, memang di Jatim belum ada kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dinkes Jatim merilis bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, pada 15 April 2022. Sementara itu, jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah. Di Indonesia juga sudah ada 3 anak yang diduga terkena penyakit ini.

Sedangkan berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, pada minggu pertama hingga minggu ke-17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspek (menunjukkan gejala) jaundice (kuning) akut atau hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan,” kata Kepala Dinkes Jatim, dr Erwin Astha Triyono SpPD dalam rilis yang diterima Bhirawa, Kamis (5/5/2022).

Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspek hepatitis akut yang dilaporkan dengan usia secara umum. Yakni tidak spesifik anak-anak atau kurang dari/sama dengan 16 tahun. “Jadi, hingga saat ini masih belum ditemukan pasien positif hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Jawa Timur,” jelas dr Erwin.

Menyikapi hal tersebut, Dinkes Jatim mengimbau masyarakat khususnya anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. “Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang,” ujar dr Erwin.

 

Sumber : Dinkes jatim

Jurnalis : Noe

NEWSTICKER
No post ...