TVSidoarjo – Simpati berdatangan kepada Achmad Rizal Kurdianto. Bocah 5 tahun penderita Gastroschisis atau usus berada di luar tubuh. Salah satunya dari Anggota Komisi D, DPRD Kabupaten Sidoarjo, Mimik Idayana.
Mimik datang di rumah Rizal, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin sekitar pukul 09.00 WIB. Politisi Gerindra ini sangat trenyuh melihat kondisi bocah TK tersebut. Apalagi selama ini, Rizal tidak mendapatkan pengobatan. “Saya juga mendengar bahwa ibu Rizal tidak mampu membayar iuran BPJS Kesehatan selama 2,5 tahun. Saya akan selesaikan dulu tunggakan BPJS tersebut agar kepesertaannya aktif kembali,” tuturnya, Kamis (17/02).
Mimik juga berharap, sebelum menjalani operasi, Rizal menjalani kembali check up yang sempat terhenti karena ketiadaan biaya. Mimik bersedia menyediakan mobil ambulans untuk sarana transportasi Rizal untuk check up ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. “Informasi dari sang ibu, Rizal sudah cukup umur untuk menjalani operasi karena usianya telah lebih 5 tahun. Semoga operasi bisa digelar segera sehingga Rizal bisa tumbuh sehat seperti anak lain,” katanya.
Rizal adalah anak dari pasangan Ahmad Kurdi (46) dan Eny Sofiyah (43), warga Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin. Eny, sang ibu dengan menangis menceritakan, ia melahirkan putera keduanya tersebut pada 25 Januari 2017 lalu di sebuah rumah sakit swasta di Sidoarjo. “Saya tidak pernah membayangkan kondisi anak saya seperti itu. Tapi saya tidak bisa menolaknya, ini kehendak Gusti (Allah),” ucapnya.
Saat ini, Rizal dan kakaknya Rizky (20) tinggal bersama sang ibu dan neneknya si rumah sederhana di RT 17 RW V, Desa Kesensari, Kecamatan Tanggulangin. Sementara sang ayah pulang ke Lamongan. Untuk hidup sehari-hari, Eny bekerja serabutan. Apa saja dia kerjakan. Sesekali, pesanan membuat tas datang. Namum itupun tidak rutin ada.
Eny mengaku kebingungan, karena usia Rizal telah mencapai lebih dari 5 tahun. Sudah melewati batas aman untuk menjalani operasi. “Namun saya tidak punya biaya sama sekali. Saya berharap ada pertolongan dari pemerintah untuk membantu operasi anak saya. Saya sangat ingin dia tumbuh normal seperti anak lainnya,” harapnya.
Seminggu setelah dilahirkan, Eny membawa Rizal berobat ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. “Namun dokter mengatakan, operasi baru bisa dilaksanakan saat usia Rizal mencapai umur lima tahun,” jelasnya. Selama menunggu usia matang, Rizal diwajibkan kontrol ke rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur ini. Namun, karena tidak ada biaya, Eny menghentikan check up anaknya.
Eny melanjutkan, selama ini Rizal tidak merasakan kesakitan “Paling sesekali merasakan perutnya mual. Namun sangat jarang. Kalau pada saat sekolah ya biasa saja,” pungkasnya.
Sumber: MimikIdayana.
Jurnalis: Noe