TVSidoarjo – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengusulkan kepada pemerintah pusat agar nama bandara udara di Sidoarjo, diganti menjadi nama Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal Gus Dur. Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris PCNU Sidoarjo, Mahir Amin disela-sela safari Ramadhan 1443 H, di MWCNU Wonoayu yang ditempatkan di Masjid An-Nur Pilang.“Kami meminta kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo agar mengusukan ke pemerintah pusat, bahwa nama Bandara Internasional Juanda dirubah menjadi Abdurrahman Wahid karena lokasinya berada di Sidoarjo yang mayoritas warga NU,” katanya, Kamis (21/04/2022).
Selain mengusukan nama Bandar udara, ada tiga poin penting yang dibawa PCNU Sidoarjo dan disampaikan ke pengurus MWCNU Wonoayu yaitu pedoman kerja, rekomendasi dan program kerja. Di mana ketiga poin tersebut merupakan hasil musyawarah kerja 1 PCNU Sidoarjo agar program kerja NU bisa sama hingga tingkat ranting.
Program kerja pertama yakni Lazisnu tentang pelayanan online bagi donatur hingga pelatihan tentang zis professional. Program kerja kedua adalah Lembaga Pendidikan Ma’arif yaitu mendampingi sekolah/madrasah yang direncanakan menjadi pilot projek terwujudnya sekolah atau madrasah unggul dan memberikan reward bagi kepala sekolah yang berprestasi. Dan program kerja ketiga yaitu Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama tentang digitalisasi dakwah dan penguatan da’i NU di perumahan.
Wakil Sekretaris PCNU Sidoarjo Mahir Amin juga mengingatkan kepada pengurus NU baik di tingkat MWCNU hingga ranting, agar mewaspadai adanya kelompok intoleran atau radikalisme. yang dinilai sangat membahayakan karena ideologinya tidak sesuai dengan ajaran aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.
“Dalam peringatan hari santri nasional, kami juga meminta kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk menginstruksikan kepada seluruh jajaran di bawahnya agar melaksanakan peringatan hari santri nasional,” pungkasnya.
Sumber : PCNU
Jurnalis : Noe