SHARE NOW

PERANG SABIL DULRAHMAN, Sebuah Catatan Generasi Penerus.

“Salam takzim, kepada seluruh penduduk desa dan kota. Hendaknya diketahui oleh seluruh penduduk negeri ini sebagai umat Nabi, bahwa kehidupan baru sudah berada di ambang pintu. Karena itu, jangan menghancurkan manusia, setan, roh yang tak terlihat maupun pepohonan, tanaman dan batu-batuan. Karena semuanya itu adalah ciptaan Allah SWT.



Sudah menjadi suatu suratan takdir bagi yang patuh, bahwa atas kehendak Allah maka pada suatu waktu kita akan menghancurkan Gubernemen (pemerintah Hindia Belanda). Bahwa Allah telah bersabda, kita tidak dibenarkan lagi melayani orang-orang Belanda. Jika Gubernemen telah dihancurkan maka kita bisa melakukan segala kebaikan seperti ibadah, sholawat, melaksanakan shalat, melekan atau berjaga-jaga pada malam hari dengan sebaik-baiknya.



Sebagaimana kita ketahui, pada saat ini kita bangsa Jawa sedang menghadapi pemusnahan. Kita diperas habis-habisan, banyak makanan kita sengaja dirusak dan tanah-tanah kita dirampas untuk perkebunan tebu.



Mengapa kita tidak ada yang berani? Saya akan bersama kalian semua melalui agama yang kita anut, untuk berjuang. Saya tidak mengejar kekayaan atau kedudukan tinggi, saya hanya tunduk patuh menjalankan perintah agama. Ketahuilah, bahwa kita semua adalah wali dan imamah di utusan Allah SWT. Semoga Allah SWT memberkati kita dan melimpahkan rahmatnya kepada Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT, Allahu Akbar! “





Terjemahan dari surat yang ditulis dengan huruf Arab Pegon tersebut diyakini ditulis Kyai Kassan Mukmin sebelum berangkat perang.



Selain narasi, sosok revolusioner Kyai Kassan terekam secara visual dalam buku Oud Soerabaia: Von Vaber. Foto yang merekam peristiwa di Gedangan pada 27 Mei 1904. Tampak Asisten Residen E.C.A.F Lange dari Soerabaia di tengah, didampingi bupati Soerabaia R.A.A. Tjokronegoro V dengan dikawal pasukan Hindia Belanda sedang berhadapan siap tempur dengan pengikut Kyai Kassan berpakaian putih pada latar belakang foto.



Siapa sesungguhnya Kyai Kassan Mukmin? Beliau adalah putra dari Haji Mohammad Kassan Mukmin ulama besar di Yogyakarta, mursyid tarekat Qadariyah wa Naqsyabandiyah.

Pengunjung

Online : 0

Pengunjung hari ini : 9

Kunjungan hari ini : 9

Pengunjung kemarin : 148

Kunjungan kemarin : 301

Total Pengunjung : 37796

Total Kunjungan : 93463

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...