SHARE NOW

UPTD ABK Ajak TP.PKK Kab. Sidoarjo Deteksi Dini dan Penanganan ABK

 

Sidoarjo – UPTD Anak Berkebutuhan Khusus Kabupaten Sidoarjo menggelar Seminar Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus Bagi TP.PKK Se Kabupaten Sidoarjo tahun 2022 di Pendopo Kabupaten Sidoarjo. Hadir secara langsung Ketua TP.PKK Kabupaten Sidoarjo Hj.Sa’adah Ahmad Muhdlor, S.Hum bersama jajaran pengurus TP.PKK Kabupaten dan juga kecamatan.

Dalam sambutannya Ning Sasha mengatakan bahwa ABK bisa bermula dari anak dalam kondisi stunting, karena yang dialami pada anak dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik dan jika dibiarkan tanpa penanganan stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak diantaranya aspek kesehatan anak yang beresiko mengalami hipertensi, obesitas, sakit jantung dan penyakit lainnya. Selain itu juga mengalami perkembangan otak yang tidak optimal akibatnya berpengaruh pada kemampuan kognitif sehingga kesulitan dalam pemahaman konseptual serta pada aspek psikologis anak yang bisa berdampak pada masalah emosi kesulitan dalam bersosialisasi dan dapat mengalami hambatan pada motorik. Untuk menghindari terjadi hal tersebut perlu adanya usaha dalam pemberian edukasi bagi orang tua dan masyarakat luas kesadaran para orang tua melalui program tertentu seperti program deteksi dini di lingkungan posyandu. Melalui kegiatan seminar deteksi dini kepada masyarakat lewat TP. PKK diharapkan dapat memberikan dukungan dan meningkatkan kesadaran serta dapat menyampaikan kepada orang tua dalam mencegah stunting sejak dini.

“Dari kegiatan ini monggo nanti ilmu dan wawasan yang di dapat digunakan dan diterapkan ditengah-tengah masyarakat karena apa karena di luar sana itu sebenarnya masih banyak orang tua yang melakukan penolakan saat anaknya teridentifikasi sebagai anak-anak berkebutuhan khusus, padahal apabila diterapi dan treatment khusus akan bisa menjadi anak yang luar biasa hebat dengan kemampuan yang spesial itu bisa menjadi anak yang luar biasa, sudah bukan waktunya lagi anak-anak seperti diperlakukan seperti itu, malah mendapatkan bullyan dari tetangganya dari anak-anak seusianya, akan tetapi kita berikan pengertian yang cukup baik kepada orang tua untuk mau menerima anaknya dan memberikan terapi pada anaknya, karena seperti diketahui UPTD ABK di Sidoarjo termasuk salah satu yang terbaik jadi percontohan di Jawa Timur karena kurikulum yang digunakan dari luar negeri (Australia)” katanya, Kamis (01/9/2022).

Hj.Sa’adah Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu mengatakan bahwa sebenarnya anak-anak berkebutuhan khusus jika berada di tangan yang tepat maka akan tumbuh dengan luar biasa hebatnya. Hal itu bila ibu mau menggali wawasan ilmu yang cukup tentang anak-anak ABK yang dapat diperoleh melalui Posyandu. Masih dikatakan Ning Sasha bahwa jika ibu-ibu dibekali dengan ilmu maka ibu dapat menemukan ada ciri-ciri anaknya ABK yang bisa segera diatasi dan ditangani dengan baik oleh para ahlinya.

“Jadi mulai sekarang monggo kita menjadi Ibu yang bisa lebih memberikan manfaat lebih baik, kita berkata yang baik dan positif khusunya saat berkomunikasi dengan ibu hamil jangan sampai kita merusak pikiran seorang ibu hamil karena kondisi hamil rentan stress , mari kita bersama -sama menjaga khususnya ibu hamil di lingkungan kita, agar mau menjaga kondisi kehamilannya dengan sebaik-baiknya” tambahnya.

Sementara itu Kepala UPTD ABK Kab. Sidoarjo Nishrina Khamida, M.P.Si Psikolog menyampaikan tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada pengurus TP.PKK agar semakin peka dan terampil untuk bisa melakukan deteksi dini terkait permasalahan stunting di lingkungan sekitarnya. Selain itu agar TP. PKK dapat memahami secara detail pengertian stunting dan anak berkebutuhan khusus sehingga dapat melakukan pencegahan sedini mungkin mengenai stunting pada periode pranatal, natal maupun postnatal.

Pada kegiatan yang diikuti 150 Kader TP.PKK Kab Sidoarjo serta 50 Tim UPTD Anak Berkebutuhan Khusus ini juga menghadirkan Dokter Specialis Anak dr.Muji Retnaning Rini, SPA.Kes sebagai narasumber dan pada kesempatan ini pula ada penampilan khusus dari 2 orang ABK yaitu ananda Zulfadhli Aydin Mar’ie Ibad yang berusia 9 tahun dengan hambatan pendengaran bilateral profound hearing loss yang tampil mengaji dengan cukup membanggakan kemudian disusul oleh ananda Sirril Qolbi dari SDN Sawo Cangkring yang berusia 10 Tahun dengan hambatan kesulitan belajar dyslexia yang tampil tak kalah memukau dengan suaranya yang merdu dengan membawakan sebuah lagu. (Day)

NEWSTICKER
No post ...