SHARE NOW

Wali Kota Surabaya Janji akan Evaluasi Semua Tempat Wisata

TVSidoarjo – Keamanan di tempat hiburan atau rekreasi umum menjadi sorotan, setelah sebuah wahana seluncuran air di Surabaya yang dipadati pengunjung saat libur lebaran Sabtu lalu (7/5) ambruk. Sedikitnya 16 orang yang sedang melintas di dalam terowongan air di permainan itu jatuh dari ketinggian sepuluh meter dan luka-luka.

Insiden di tempat wisata di Surabaya itu memunculkan keprihatinan masyarakat mengenai kurangnya perhatian pengelola terhadap perawatan berkala, serta biaya yang dianggarkan untuk memastikan peralatan bermain aman digunakan.

Elien, Ketua Wilayah Health Safety Environment (HSE) Jawa Timur, mengatakan setiap tempat wisata yang memiliki wahana bermain wajib memiliki dan menerapkan peraturan standar sebelum memulai operasional tempat wisatanya.

“Wahana wisata harusnya sudah ada SOP-nya, SOP sebelum dibuka, apa yang harus mereka lakukan, do and don’t-nya, itu don’t do-nya yang mana, yang must do, must don’t, itu kan harusnya mereka di situ kalau untuk Ken Park ya, itu harusnya mereka sudah lakukan itu. Karena di tempat lain, di wahana lain itu mereka sudah lakukan,” ujarnya.

Elien mengatakan, persiapan dan pemeriksaan secara berkala terhadap wahana bermain di tempat wisata wajib dilakukan, termasuk antisipasi bila jumlah pengunjung melebihi kapasitas. Selain itu, Elien menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi peraturan dalam bermain yang memastikan pengguna wahana dapat bermain dengan aman dan nyaman.

“Fasilitas masih belum memadai, satu ya, maksudnya fasilitas untuk prepare pengunjung yang membeludak, itu memang belum prepare. Yang kedua, memang kurangnya inspeksi secara berkala, itu adalah salah satu aktivitas yang harus dilakukan oleh pihak pengelola wahana sebelum wahana itu dibuka. Lalu yang ketiga, tidak adanya aturan untuk pengunjung,” imbuhnya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan akan mengevaluasi semua tempat wisata untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan pengunjung, sebelum membuka untuk umum. Pemerintah Kota Surabaya, kata Eri, menegaskan pengelola tempat wisata untuk bertanggung jawab terhadap pengobatan dan perawatan pengunjung yang menjadi korban.

“Kita akan lakukan evaluasi ke tempat lain, karena sebenarnya setiap tempat wisata yang ada permainannya, harus menyampaikan hasil pemeriksaannya, dan hasil itu layak atau tidak. Nah ini sudah dilakukan atau belum kita akan lihat,” katanya.

 

 

Sumber: Pemkot surabaya

jurnalis: alam

NEWSTICKER
No post ...