Raden Notopuro, merupakan bupati pertama Sidokare yang kemudian pada tanggal 28 Mei 1859 berganti menjadi Sidoarjo dikarenakan memiliki konotasi kurang bagus. R. Notopuro yang bergelar R.T.P Tjokronegoro ini berasal dari kasepuhan, yang merupakan putra dari Bupati Surabaya R.A.P Tjokronegoro.
Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, Sidokare atau yang sekarang dikenal dengan Sidoarjo merupakan bagian dari kabupaten Surabaya.namun, Berdasarkan keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Statsblad No. 6, Daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.
Sidoarjo yang dulunya dikenal sebagai pusat kerajaan Jenggala. Kerajaan Jenggala dulunya menguasai sungai-sungai sebagai Bandar Dagang di sungai porong yang sukses hingga dikenal hingga mancanegara. Pada tahun 982 Saka (1060 M) Chou Ku Fei pedagang dari China menuliskan : Negara asing yang merupakan lambung padi terbesar saat itu adalah Jung-ga-luh (jenggala) dan San-fo-tsi (sriwijaya).
Menurut juru kunci, Makam ini masih sering menjadi destinasi ziarah yang banyak dikunjungi oleh penduduk Sidoarjo, Surabaya, Geresik, bahkan juga ada yang berasal dari Jakarta.
Jurnalis : Tim TVSidoarjo
Editor : Asep
