Ada 51 Juta Sampah Plastik di AS, Hanya 5 Persen yang Didaur Ulang
Berdasarkan laporan yang diterbitkan Greenpeace, Amerika Serikat (AS) hanya mendaur ulang lima persen dari 51 juta ton sampah pembungkus, botol, dan tas plastik dihasilkannya pada 2021.
Laporan itu menjelaskan sampah-sampah yang tidak didaur ulang kini berada di tempat pembuangan sampah, lautan atau tersebar di udara dalam bentuk partikel kecil beracun.
Greenpeace mengungkap masalah plastik bukan hanya menunjukkan sifat konsumerisme dan kemalasan warga AS, tetapi juga menunjukkan kalau setiap rumah tangga tidak dapat memilah sampah-sampah plastik untuk didaur ulang.
Bahkan laporan itu menemukan tidak ada satu pun kemasan plastik di AS yang memenuhi persyaratan daur ulang yang digunakan oleh Komisi Perdagangan Federal atau inisiatif plastik dari Yayasan Ellen MacArthur.
Plastik-plastik yang selama ini dianggap dapat didaur ulang pun, seperti botol-botol dan jug (tempat air besar) plastik tidak mencapai tingkat daur ulang sebesar 30 persen untuk memenuhi kriteria definisi daur ulang oleh Yayasan Ellen MacArthur.
Plastik-plastik yang digunakan untuk membungkus barang-barang yang dibeli daring atau digunakan untuk membungkus makanan di AS juga ditemukan hanya didaur ulang sebesar lima persen saja.
“Perusahaan seperti Coca-Cola, PepsiCo, Nestle, dan Unilever telah bekerja dengan kelompok industri untuk mempromosikan daur ulang plastik sebagai solusi sampah plastik selama beberapa dekade. Tetapi datanya jelas: secara praktis, sebagian besar plastik tidak dapat didaur ulang. Solusi sebenarnya adalah beralih ke sistem penggunaan kembali dan isi ulang,” ujar Lisa Ramsden, juru kampanye plastik senior Greenpeace USA, seperti dilansir The Guardian, Senin (24/10).