SHARE NOW

Butuh Rp2.116 T, PLN Sulap PLTU Berbasis Energi Terbarukan

 

Sidoarjo- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) US$148 miliar atau setara Rp2.116,4 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS) untuk proyek transisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara menjadi energi baru terbarukan (EBT).
“Itu capex yang harus dikeluarkan dari PLN sampai 2030. Ini paling besar untuk pensiunkan PLTU,” ungkap Komisaris PLN Eko Sulistyo di acara Prospek Kelistrikan Berbasis Energi Terbarukan, kamis lalu (04/11).

Eko menjelaskan kebutuhan belanja modal berasal dari estimasi kebijakan mempensiunkan sejumlah PLTU. Kajian awal, kapasitas PLTU yang akan dipensiunkan mencapai 1,1 GW sampai 2025. Sementara secara total, kebutuhan pembiayaan untuk mempensiunkan pembangkit PLN dan menyulapnya menjadi sumber energi bersih membutuhkan pembiayaan US$500 miliar atau Rp7.150 triliun. “Karena sampai 2060, ada sekitar 900 juta ton ekuivalen CO2 yang harus dikurangi. Sebenarnya yang dipensiunkan ini masih bisa dipergunakan, jadi kami rencanakan untuk dilepas ke swasta, tapi artinya perlu dukungan financing agar swasta mau beli, bisa juga dilepas ke ADB ” tuturnya

Lebih lanjut, Eko mengatakan dampak transisi PLTU menjadi EBT ke perekonomian nasional sejatinya tidak besar. “Dampak ke ekonomi nasional tidak besar, 2-3 persen dari produk domestik bruto (PDB), tapi ke daerah, ke PDRB itu besar, misal Kalimantan itu mungkin sampai 90 persen bergantung pada batu bara. Artinya, ini satu persoalan sendiri yang perlu dipikirkan jalan keluarnya,” imbuhnya.

Kendati begitu, transisi energi ini akan berdampak besar ke daerah. Maklum saja, saat ini ada beberapa daerah yang merupakan penghasil batu bara terbesar di Indonesia, misalnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dampak lain adalah suka tidak suka saat ini batu bara masih menjadi salah satu sumber energi terbesar bagi kelistrikan masyarakat. Selain berkapasitas besar, nilainya juga terbilang murah, sementara EBT lebih mahal. Perlu kompensasi subsidi dari pemerintah pada tahap awal namun, ia tidak memberikan gambaran berapa kira-kira kebutuhan anggaran subsidi tersebut. “Pastinya butuh subsidi,” pungkasnya.
Sumber: CNN
Jurnalis: Noe
@pemkabsidoarjo @ahmadmuhdlorali @h_subandi_sh @dprd.sidoarjo @sasha.budi @khofifah.ip @emildardak @ericahyadi_@htanoko @mimikidayana @jokowi @PLN
#beritasidoarjo #sidoarjo #bupati #bupatisidoarjo #infosidoarjo #seputarsidoarjo #dolansidoarjo #perkembangansidoarjo #infolintassidoarjo #netizenpositif #pembkabsidoarjo #sidoarjosehat #sidoarjo #Positif #tvsidoarjo #netizen #berita #news #populer #terkini #terupdate #tercepat #viral #publikasi

Pengunjung

Online : 2

Pengunjung hari ini : 87

Kunjungan hari ini : 138

Pengunjung kemarin : 104

Kunjungan kemarin : 199

Total Pengunjung : 38610

Total Kunjungan : 94970

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...