Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk bisa menjadi agen anti intoleransi sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Bupati Muhdlor mengatakan kerja nyata PMII dalam mendukung pembanguan harus diperkuat dan diharapkan mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi.
“Saya tahu bagaimana kader-kader PMII adalah anak muda yang penuh dengan inovasi serta tekad kuat untuk membangun daerah. Selama ini kader PMII telah banyak berkontribusi bagi masyarakat, seperti saat ikut tergabung dalam relawan Ranger Vaksin beberapa waktu lalu. Karenanya kami berharap PMII bisa berkontribusi lebih bagi pembangunan serta yang tak kalah pentingnya adalah bisa menjadi agen anti intolerasi,” ujarnya ketika membuka pelatihan Kader Lanjut IV dan Simposium yang diselenggarakan PC PMII Sidoarjo di pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Rabu (1/12/2021). Acara ini juga dihadiri Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdulah Syukri, PKC PMII Jatim Abdul Ghoni, dan Ketua Umum PC PMII Sidoarjo Romlah.
Gus Muhdlor, panggilan akrab bupati, mengatakan isu-isu intoleransi masih menjadi sorotan di tengah perkembangan teknologi digital. Ia berharap kader-kader PMII ini mampu menjadi agen untuk menekan gerakan-gerakan intoleransi di level anak muda yang berpotensi menimbulkan perpecahan antar anak bangsa dan berimbas pada kemajuan daerah.
“Kita lawan bareng-bareng gerakan radikalisme, gerakan ideologi transnasional, yang sekarang juga masif menyerang via media sosial,” ujar Muhdlor yang juga Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur.
Kader PMII juga didorong untuk terus berkontribusi lebih bagi gerakan pemulihan ekonomi seperti membantu pemulihan UMKM, salah satunya dengan membantu promosi digital. Literasi digital kader PMII yang semuanya adalah anak-anak muda dianggap bisa menjadi pendorong yang baik bagi promosi produk-produk UMKM Sidoarjo secara digital. sumber: tim/kominfo.