Sinar biru (blue light) adalah cahaya yang dipancarkan dari layar perangkat seperti Handphone, televisi, computer, dan lainnya untuk menerangi layar saat kita memakai gadget. Penggunaan gadget di masa pandemi Covid-19 terlebih setelah diberlakukannya PPKM menjadi meningkat. Tanpa kita sadari, seringnya kita terpapar sinar biru, ternyata membawa dampak yang berbahaya khususnya kulit.
Dilansir dari Allure, dua asisten professor klinis dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas New York, Shari Marchbein dan Ava Shamban mengungkapkan bahwa sinar biru pada gadget berbahaya bagi mata dan kesehatan kulit. Sinar biru ini dapat menimbulkan bintik-bintik coklat pada kulit dan hiperpigmentasi seperti penuaan dini dan memecah kolagen yang dapat menyebabkan kerutan dan melemahkan kulit.
“Sinar biru ini seperti sinar matahari. Keduanya melakukan perusakan pada kulit secara kumulatif (bertahap) sehingga tidak langsung terlihat,” tambah Ava Shamban.
Seorang dokter kulit di New York, Michelle Henry juga mengatakan bahwa sinar biru bisa merusak kolagen pada kulit, terlebih sinar biru dari handphone. Selain itu sinar UV buatan yang ada pada sinar biru mampu merusak langsung DNA sel dan menghancurkan kolagen. “Dan lebih banyak cahaya dari ponsel Anda daripada komputer Anda karena ponsel sangat dekat dengan wajah Anda,” ujar Michelle Henry.
Untuk atasi permasalahan kulit akibat sinar biru, cara termudah yang bisa dilakukan adalah mengenakan cover cahaya biru pada gadget yang digunakan dan selalu gunakan mode malam (dark mode). Selain itu, gunakan produk antioksidan untuk kulit seperti sunscreen.
Sumber: parapuan
Sumber foto: parapuan
Jurnalis: Bunga