SHARE NOW

LA NINA, GADIS KECIL SPANYOL PENYEBAB SERING HUJAN

Gadis Kecil ini meningkatkan antara 20-40 persen curah hujan lebih tinggi di bandingkan saat tahun netral.

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengungkapkan Indonesia mesti waspada menangani fenomena La Nina. Karena La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.
La Nina berasal dari bahasa Spanyol yang memiliki arti gadis kecil. Anomali global ini ditandai dengan suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis di bagian tengah dan timur lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. Kondisi ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Bersumber dari situs oceanservice.noaa.gov, Kejadian tersebut biasanya diikuti dengan pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang ada di atasnya berubah serta dapat mempengaruhi iklim dan cuaca secara global. La Nina dapat terjadi beberapa tahun sekali dan setiap kejadian bisa bertahan sekitar beberapa bulan hingga 2 tahun.

Kemudian, angin pasat timur menguat dan menyebabkan meningkatnya upwelling atau naiknya massa air laut yang lebih dingin dari bagian dalam ke permukaan laut, di lepas pantai barat Amerika Selatan dan di sepanjang ekuator Pasifik, dan suhu permukaan laut turun di bawah normal Suhu pada permukaan laut yang berubah mempengaruhi atmosfer yang ada di atasnya sehingga mempengaruhi perubahan suhu dan arus laut.

Perubahan tersebut terjadi melalui mekanisme umpan balik atau feedback atmosfer-laut. Fenomena La Nina memiliki siklus rata-rata setiap 3-4 tahun dan hal tersebut akan mempengaruhi iklim dunia.

Bagaimana dengan Indonesia?

BMKG mengungkapkan, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan bulanan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur pada November mendatang. Dengan akumulasi curah hujan bulanan dapat meningkat hingga 70 persen. Melansir dari laman www.bmkg.go.id, La Nina 2021/2022 akan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang hingga Februari 2022.

DIKUTIP : Dari Berbagai Sumber

Pengunjung

Online : 0

Pengunjung hari ini : 89

Kunjungan hari ini : 142

Pengunjung kemarin : 104

Kunjungan kemarin : 199

Total Pengunjung : 38612

Total Kunjungan : 94974

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...