Menolak Lupa, Kisah Gedung 17 lantai
Alasan utama kenapa saya mendukung penuh kebijakan-kebijakan Bupati Muhdlor sekarang ini adalah keberpihakannya kepada rakyat.
Kenapa begitu?
Kita belum lupa, di era kepemimpinan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana membangun gedung pelayanan terpadu setinggi 17 lantai. Pembangunan gedung ini diprediksi menelan biaya Rp 800 miliar.
Gedung tersebut rencananya digunakan untuk kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sidoarjo. Sebab selama ini, kantor SKPD berpencar di beberapa lokasi. Ini dilakukan konon agar pelayanan masyarakat lebih mudah.
Nah, setelah dilantiknya Bupati Muhdlor maka dia segera mengeksekusi kebijakan pro rakyat Sidoarjo. Keberaniannya membatalkan proyek 800 milyar ini sangatlah penting. Sebab bisa dibayangkan apabila megaproyek itu benar-benar dibangun maka akan mengorbankan banyaknya infrastruktur yang lebih penting untuk dibangun.
Kita tahu, tahun 2020 jalan rusak dimana-mana. Jalan berubah menjadi “jeglongan sewu”, ditanami pohon pisang, dipakai untuk beternak lele pun bisa. Begitu sindiran masyarakat yang jengah melihat tidak ada tanggapan dari Pemkab Sidoarjo.
Gus Muhdlor, sosok yang sebelumnya belum dikenal masyarakat luas, akhirnya berani mengeksekusi kebijakan MEMBATALKAN proyek gedung 17 lantai tersebut. Sebagai gantinya, anggaran sebesar 800 milyar digunakan untuk betonisasi jalan. Setidaknya ada 25 titik jalan yang dibeton. Normalisasi/pengerukan jalan dilakukan di banyak titik. Dan yang lebih fenomenal lagi adalah PEMBANGUNAN RSUD SIDOARJO BARAT di Krian.
Gus Muhdlor, putra Gus Ali Masyhuri ini akan terus berusaha mengubah wajah Sidoarjo. Kota Delta yang sebelumnya dikritik seolah-olah daerah ini tidak punya bupati, AUTO PILOT, pun kini punya sosok panutan yang reformis. Kebijakan-kebijakan dan produk-produk pembangunan yang tidak berorientasi kebutuhan riil masyarakat pasti pun akan DICORET-nya.
Kini, masyarakat memiliki kawan berbagi di masyarakat. Dekat dengan masyarakat dan ada di hati masyarakat. Gus Muhdlor @ahmadmuhdlorali lah orangnya.
Wildan.
20 November 2021.