SHARE NOW

Muktamar Mundur, PWNU Jatim Gelar Konsolidasi

TVSidoarjo – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) bakal melakukan konsolidasi bersama seluruh pengurus cabang di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso Kediri, hari ini, Selasa (14/12/2021).

 

Wakil Ketua PWNU Jatim, K.H. Abdus Salam Shohib mengatakan Konsolidasi PWNU ini bertujuan untuk mematangkan rencana sebelum berangkat ke Muktamar ke-34 di Lampung, pada 23 hingga 25 Desember 2021 mendatang.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam konsolidasi tersebut sudah tidak membahas arah dukungan lagi sebab Jawa Timur sudah memutuskan mendukung Yahya Staquf sejak Oktober lalu.

 

“Sudah nggak bahas arah dukungan karena memang sudah jelas bahwa seluruh Jatim dukung Kyai Yahya Staquf. Dan ini mengikat, tertuang dalam SK organisasi. Bahwa ada sebagian ulama Jatim yang condong ke Kyai Said, ya nggak masalah. Itu otoritas beliau-beliau dan Inilah yang namanya demokrasi,” katanya saat ditemui, Selasa (14/12/2021).

 

Menurut Abdus Salam, konsolidasi di Kediri tersebut PWNU Jatim lebih mematangkan strategi-strategi untuk mencapai tujuan aspirasi khususnya Jawa Timur.

 

Ia menambahkan, mereka akan berjuang dalam Komisi Bathsul Masail, Komisi Program, Komisi Organisasi dan Komisi Rekomendasi.

 

“Nanti kita akan bagi delegasi ke komisi-komisi tersebut untuk memperjuangkan Jawa Timur sehingga bisa menjadi ketetapan di Muktamar ke-34 nanti,” beber Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif, Denanyar Jombang tersebut.

 

Ia mencontohkan, PWNU Jawa Timur telah melakukan bathsul masail dan menetapkan bahwa Crypto bukan alat pembayaran yang sah. Boleh jadi, kata dia, ada PWNU daerah lain yang hasil bathsul masail-nya mengenai Crypto berbeda dengan Jawa Timur. “,” kata pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang itu.

 

Sementara itu, disinggung soal pembatasan peserta yang hadir hanya diperbolehkan sebanyak 50 persen dari kapasitas ruangan, Abdus Salam tidak mempermasalahkan.

 

“Itu nggak jadi soal mas, kita sudah pangkas 3 (tiga) orang tiap pengurus wilayah dan pengurus cabang, dari biasanya enam sampai tujuh orang delegasi. Waktu juga kami batasi kok mas, kita patuh kalau soal itu (protokol kesehatan),” jelasnya.

 

Di akhir perbincangan, Abdus Salam menghimbau kepada seluruh Nahdliyin untuk mengikuti Muktamar lewat virtual sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan klaster covid-19 baru. (red/dim).

 

Sumber : wakapwnujatim

Jurnalis : DIM

 

Pengunjung

Online : 0

Pengunjung hari ini : 1

Kunjungan hari ini : 3

Pengunjung kemarin : 103

Kunjungan kemarin : 177

Total Pengunjung : 38627

Total Kunjungan : 95012

Home

© 2021 PT.Sidoarjo Maju Media. All Rights Reserved.

Design by Velocity Developer

NEWSTICKER
No post ...