Sebuah postingan mendadak viral karena terdapat keluhan seorang mahasiswa yang magang di perusahaan startup digital. Dalam postingan tersebut menceritakan pengalaman magang yag dibayar Rp100.000 per bulan dengan target yang berubah-ubah dan jam kerja yang panjang. Bahkan mendapatkan penalti atau denda sebesar Rp 500.000 jika mengundurkan diri dari perusahaan tersebut sebelum masa magangnya habis.
Kisah itu viral setelah diposting akun Twitter @taktekbum yang mengunggah postingan tangkapan layar yang berisi curhatan mereka yang telah magang di perusahaan tersebut.
“Bayangkan, upah 100K per bulan, ditarget, tapi saat mundur disuruh bayar 500K. Dan saya yakin ini sudah terjadi selama beberapa periode internship sebelumnya,” tulis pesan dalam tangkap layar yang diunggah @taktekbum.
“Soal upah? 100 k per bulan, itu pun masih dipotong sekian persen tergantung performa kami yang kami sendiri enggak tau perhitungan pemotongannya. Sangat tidak transparan,” sambungnya.
Selain itu disebutkan ada juga pemagang yang sudah bekerja ontrack, dituntut kerja 20 jam dalam seminggu selama tiga bulan namun tetap diberi upah hanya Rp 100.000, padahal sebenarnya mereka kerja lebih dari itu karena ditekan target kerja dan performa namun tanpa dampingan apapun. Unggahan @taktekbum membuat geram sebagian warganet. Pasalnya, dengan dalih tenaga magang, perusahaan disebut melakukan eksploitasi tenaga kerja.
“Adik-adik milenialku, jangan mau underpaid tapi kerjaan kaya pegawai tetap, cari ilmu boleh, dimanfaatin jangan,” komentar @opletdaily.
bbs/bunga
@pemkabsidoarjo @ahmadmuhdlorali @h_subandi_sh @dprd.sidoarjo @sasha.budi
@khofifah.ip @emildardak @ericahyadi_ @htanoko @mimikidayana
#beritasidoarjo #sidoarjo #bupati #bupatisidoarjo #infosidoarjo #seputarsidoarjo #dolansidoarjo #perkembangansidoarjo #infolintassidoarjo #netizenpositif #pembkabsidoarjo #sidoarjosehat #sidoarjo #Positif #tvsidoarjo #netizen #berita #news #populer #terkini #terupdate #tercepat #viral #publikasi